Tuesday, 20 August 2013

Endang Arifin selamanya dikenang rakyat Jepang sebagai pahlawan

publishedmin.blogspot

Makna kepahlawanan dari pemuda Indonesia ternyata juga sangat berarti bagi pemerintah Jepang, terbukti dari kesediaan PM Jepang Taro Aso untuk memberikan penghormatan kepada Endang Arifin, seorang trainee yang tewas demi menyelamatkan nyawa dua remaja Jepang.

"Kepahlawanan atas pengorbanan Endang Arifin (21) tersebut akan dilakukan dalam suatu upacara khusus yang disebut 'Penghormatan bagi Para Martir' pada hari Kamis, 30 Oktober 2008, dan langsung dipimpin oleh PM Jepang Taro Aso", kata Wakil Dubes RI untuk Jepang Ronny P Yuliantoro di Tokyo, Rabu (29/10).

Acara tersebut juga akan dihadiri sejumlah menteri kabinet Jepang dan juga orang tua dari almarhum Endang Arifin.

"Kami sudah diberitahu bahwa pemerintah Jepang akan mengadakan peringatan untuk menghormati kepahlawanan dari pemuda Indonesia, dan ini tentunya sangat berarti bagi kedua orang tua almarhum dan juga bagi Indonesia," kata Ronny lagi.

Ronny mengatakan bahwa pengorbanan nyawa yang dilakukan Endang Arifin demi menyelamatkan orang lain merupakan pengorbanan yang tidak ternilai, sehingga tidaklah mengherankan kalau Jepang begitu menghormatinya.

"Kepahlawanan yang ditunjukkan Endang bisa meningkatkan citra bangsa Indonesia di luar negeri dan Jepang khususnya, bahwa hubungan yang mendalam dari masing-masing bangsa dapat menumbuhkan kedekatan hati yang luar biasa," kata Ronny.

Endang Arifin sendiri yang bercita-cita menjadi seorang tentara dan mengirimkan kedua orangtuanya ke Mekkah setelah menyelesaikan masa kerjanya di Jepang, ternyata tidak bisa mewujudkan impiannya itu karena sudah lebih dulu meninggal.

Endang meninggal di usia yang muda demi menyelamatkan dua remaja perempuan Jepang yang sedang terseret arus laut di pantai kota Hyuga, Provinsi Miyazaki, 11 Agustus 2007.

Melihat remaja Jepang itu berteriak-teriak minta tolong, tanpa berpikir panjang Arifin pun segera terjun menolong kedua siswi SMP tersebut. Endang berhasil menyelamatkan nyawa kedua remaja itu, tetapi dirinya sendiri malah terseret arus laut yang kuat dan akhirnya meninggal. Belakangan diketahui Endang ternyata tidak bisa berenang.

Pihak KBRI Tokyo pada Rabu (29/10) pagi menjemput kedua orang tua Endang Arifin yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat di bandara Narita. Wasji dan istrinya Saeni binti Cala terbang ke Jepang dengan menumpang pesawat JAL. Keduanya juga memboyong anaknya yang lain, yaitu Nurwati dan Heru Triono.

Menurut rencana keluarga almarhum akan mengunjungi lokasi pantai di mana putranya mengorbankan nyawanya demi orang lain. Pihak Jepang sendiri sudah membuat film dokumenter guna mengenang kepahlawanan Endang Arifin.(kpl/meg)

Sumber : merdeka.com

No comments:

Post a Comment