Sultan Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah, mengunjungi Pasukan Khusus Airborne
911 dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja di Kambol, Phnom Penh. Pada saat kedatangan, Sultan disambut oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Nasional, Jenderal Tea Banh. Juga
ada Sekretaris Negara di Kementerian Pertahanan, Panglima Angkatan
Bersenjata Kamboja, Komandan Pasukan Khusus Airborne 911 dan personil
militer senior lainnya. Setelah melakukan pemeriksaan kehormatan 500 pasukan komando 911, Sultan melanjutkan kunjungan ke kerajaan. Lagu kebangsaan kedua negara kemudian dimainkan.
Sultan kemudian diberitahu oleh Komandan Pasukan Khusus Airborne 911, Mayor
Jenderal Chap Pheakdey tentang sejarah pembentukannya. Sultan kemudian menyaksikan beberapa demonstrasi termasuk 'Sniper' keterampilan dengan penembak jitu pasukan itu. Demonstrasi lain yang menarik adalah penampilan seni bela diri oleh pasukan yang sangat terlatih ini. Pelatihan ini adalah suatu keharusan bagi setiap anggota Pasukan Khusus. Sultan juga menyaksikan demonstrasi pada misi anti teror penyelamatan. 12 penerjun payung yang membawa bendera kedua negara dibungkus demonstrasi militer. Pada akhir kunjungan, Sultan sekali lagi melakukan pemeriksaan kehormatan 500 pasukan komando ini. Sejak
pembentukannya, anggota Pasukan Khusus Airborne 911 telah menjalani
pelatihan di Amerika Serikat, Australia dan Indonesia. Diharapkan kunjungan Sultan ini, akan meningkatkan hubungan antara angkatan bersenjata kedua negara.
"911 Para-Komando Batalyon, yang bermarkas di barat Phnom Penh. Sebagian besar 911 Para Komando Batalyon lulus dari pasukan khusus tentara Indonesia, Kopassus, sehingga 911 Para Komando Batalyon sangat mirip dengan Batalyon Kopassus. Untuk lulus dari pendidikan Kopassus, semua taruna harus lulus semua tahapan. Setelah lolos, barulah berhak mendapatkan baret merah kebanggaan Kopassus. Batalyon ini memiliki unit Navy Seal, sebuah unit Sniper dan unit anti-teroris"
(sumber : sultanate.com)
No comments:
Post a Comment