Tuesday 30 July 2013

Mari Kita Berterimakasih Kepada Malaysia

Indonesia saat ini meraih banyak sekali pencapaian, walaupun rakyatnya belum secara merata bisa disejahterkan, walaupun koruptor masih berkeliaran mondar mandir dengan baju kebesarannya yang berwarna putih. Akan tetapi kita perlu melihat sisi keberhasilan yang sudah dicapai bangsa ini, agar kita tidak merasa jalan ditempat, dan akan jadi motivasi untuk mengejar sisi kekurangan.

Pencapaian yang kita raih saat ini, antara lain :

1. Ekonomi terbesar ke 16 dunia, dan 3 terbesar di Asia Pasifik. Serta memiliki peluang masuk kedalam 10 besar ekonomi dunia

2.Memiliki cadangan devisa $ 105 milyar, sempat menyentuh angka tertinggi sepanjang sejarah. Walaupun saat ini, agak terkuras dalam menjaga stablitas dan penguatan nilai rupiah

3. Menduduki peringkat 15 kekuatan milter dunia, meskipun kita ketahui masih tahap awal dari perencanaan pemenuhan Minimum Essential Force (MEF), yang sebenarnya dilakukan dalam tiga tahapan.

4. Masuk kedalam organisasi, 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia, atau yang dikenal dengan G-20

5. Pertumbuhan kaum menengah di Indonesia sangat tinggi. Bahkan jumlah kaum menengah dan kaya indonesia saat ini, sama dengan seluruh populasi penduduk Australia


Masih banyak pencapaian lain, itu hanyalah garis besarnya saja. Pencapaian ini tidak lain karena kita mulai menikmati buah dari era keterbukaan, walaupun perlu pergantian beberapa generasi, untuk membentuk budaya pejabat, birokrat, dan aparat yang bersih. 


Faktor lain adalah kelebihan klasik, yang sudah kita dengar sejak sekolah dasar yaitu kekayaan alam yang melimpah.

Faktor terakhir, sesuai judul artikel ini adalah "jasa" negara tetangga kita tercinta, Malaysia. Kenapa ? sederhana, berbagai kejadian yang mengusik jiwa patriotisme kita, kebanyakan dilakukan oleh Malaysia. Secara beruntun, terus menerus, dan bertahun-tahun lamanya. Sehingga secara tidak langsung mengeluarkan kita dari zona nyaman. Membangunkan kita bahwa ada ancaman dari tetangga, yang telah sukses merampas Sipadan, dan Ligitan. Kembali datang untuk mencoba mencongkel Ambalat, memanfaatkan keluguan warga perbatasan dengan menggeser patok perbatasan, memanaskan telingga dengan berita banyak TKI yang diperlakukan tidak manusiawi disana. 

Semua manusia punya potensi sukses, jika keluar dari zona nyaman hidupnya dan ini dilakukan Malaysia secara masal pada bangsa kita, walaupun secara tidak sengaja.

Saat ini, semenjak diberlakukan pemberhentian sementara TKI khususnya pembantu rumah tangga ke Malaysia, telah mampu sedikit mengurangi guncangan perih menyaksikan bangsa kita yang dihinakan disana. Sejujurnya saat ini, banyak diantara kita kesulitan mecari pembantu rumah tangga, dan bayaran atas jasa ini di Indonesia sendiri semakin mendekati gaji yang mereka diterima jika menjadi pembantu rumah tangga di Malaysia, yaitu berkisar Rp. 2jt. Ada yang berminat menjadi penyalur profesional pembatu rumah tangga di Indonesia ? silahkan anda lakukan survey, banyak sekali orang Indonesia yang kesulitan mendapatkan pembantu rumah tangga saat ini, terutama yang berpengalaman


No comments:

Post a Comment