Sunday 21 July 2013

KOPASSUS Dikecam Sekaligus Dikagumi Asing

Sejak dahulu hingga saat ini media asing tidak pernah berhenti, menyudutkan KOPASSUS dengan dalih standar, yaitu pelanggaran HAM. Bahkan Australia dan Amerika sempat menyatakan secara langsung prihal keberatan mereka jika jumlah KOPASSUS ditambah. Untungnya, pemerintah tidak pernah tunduk dengan tekanan itu. Jika dipikir secara akal sehat, banyak sekali keanehan atas "diskriminasi dan bully" tiada henti dari media asing terhadap KOPASSUS. Tidak hanya Barat, tapi juga media para tetangga yang merupakan anggota negara-negara persemakmuran. 


Mengapa mereka terus menyorot KOPASSUS, apakah Israel Defence Forces (IDF) dan Mossad menjunjung tinggi HAM, dalam menghabisi warga Palestina ? Apakah pasukan Amerika yang melakukan invasi di Irak, Afganistan, dan Libya berpegang teguh pada prinsip HAM ? jika anda cari pemberitaan asing tentang KOPASSUS, pasti yang akan ditemukan adalah tentang kekejaman KOPASSUS. Selain media asing yang bersemangat menyoroti dengan maksud memperlemah KOPASSUS. Kerap kali LSM dalam negeri seperti Imparsial, dan KONTRAS terkesan senada dan seirama dengan media Barat. Apakah nasionalisme mereka telah dibeli ?


Disisi media KOPASSUS terus dipojokan tapi disisi lain, berbagai negara terus berdatangan ke markas KOPASSUS yang terletak di Cijantung, Jakarta Timur. Alasan utama dari kunjungan para pejabat berbagai negara dalam bahasa diplomatik adalah untuk meningkatkan hubungan antar militer, alasan sebenarnya adalah mencari jadwal untuk latihan bersama. Bahkan beberapa negara telah merealisasikan latihan bersama tersebut baru baru ini, tidak hanya negara yang "bersahabat" dengan KOPASSUS seperti China, negara yang media nya terus-menerus membicarakan keburukan KOPASSUS seperti Amerika Serikat, dan Australia telah merealisasikan latihan ini. Mereka tidak mampu, mengabaikan keunggulan dan kekaguman mereka terhadap korps baret merah ini, dari sisi skil militer.Meskipun disisi media, secara langsung maupun tidak mereka mengagendakan pemberitaan yang melemahkan KOPASSUS.

Diantara banyaknya kunjungan perwakilan asing ke markas KOPASSUS, yang paling menarik adalah kunjungan delegasi Japan Ground Self Defense Forces (JGSDF)/AD Jepang. Menarik karena, militer Jepang sudah sekian lama "dikerdilkan" oleh Amerika, akibat Jepang terpaksa menyerah setelah dikalahkan Amerika melalui bom atom yang diledakan di Nagasaki dan Hirosima. Sejak saat itu, Amerika mendirikan pangkalan militer dan menempatkan tentaranya di Jepang. Sedangkan disisi lain, Jepang hanya boleh memiliki militer yang terbatas hanya sebagai pembela diri. Karena Amerika dan Sekutu tahu persis, dasyatnya militer Jepang jika dibiarkan berkembang. Pengalaman pahit Amerika adalah dengan berhasilnya Jepang menghancurkan Pearl Harbor. 

Dengan kebangkitan militer China, yang mulai menakutkan dan mengancam hegemoni Amerika Serikat. China yang kuat, terlihat mulai agresif dalam mengklaim beberapa wilayah dan berpotensi menimbulkan konflik dengan beberapa negara, mulai dari dengan beberapa negara ASEAN, Taiwan ( Provinsi yang dinggap membelot), dan Jepang. 

Keinginan Jepang saat ini untuk kembali memperbesar kapasitas militernya, seolah telah mendapatkan anggukan dari Amerika. Hubungan mesra dan komprehensif Indonesia dan China dalam bidang militer, tidak menghalangi Jepang untuk mendekatkan hubungan dengan militer Indonesia. Penting dicatat karena, Jepang langsung menunjukan minat besar untuk membuat format hubungan dekat dengan TNI khsusnya KOPASSUS, disaat mereka baru bangun dari "tidur panjangnya" dibidang militer. Tidak bisa dipungkiri, pasti keunggulan nilai KOPASSUS dimata militer Jepang, sehingga mereka memutuskan langsung mengunjungi Cijantung sesaat setelah mereka mengumumkan, ingin keluar dari kungkungan format hanya tentara "beladiri" menjadi tentara dengan kekuatan yang besar, dan bukan tidak mungkin kembali seperti kekuatan di era kejayaan militer Jepang.

Berikut release resmi kunjungan delegasi Japan Ground Self Defense Forces (JGSDF)/AD Jepang. Ke Markas KOPASSUS


"Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo menerima kunjungan delegasi Japan Ground Self Defense Forces (JGSDF)/AD Jepang di Makopassus Cijantung-Jakarta Timur, Kamis(28/2).

Rombongan Delegasi tersebut dibawa pimpinan Kolonel Kakino sebagai Deputy Chief, Policy & Program Dept, Ground Staff Office atau setingkat Wakil Asisten Operasi Kasad (Waasops Kasad).

Maksud kedatangan rombongan JGSDF Jepang adalah untuk membahas rencana kerjasama bidang militer dalam bentuk latihan antara kedua Angkatan Darat Negara Indonesia-Jepang khususnya dengan Kopassus TNI AD.

Dalam kegiatan kunjungan Delegasi JGSDF Jepang,selain perkenalan Perwira Staf Danjen Kopassus dan Courtessy Call juga diadakan saling memberikan cinderamata."

Kunjungan lanjutannya

"Panglima Angkatan Bersenjata Jepang,  General Ryoichi Oriki, didampingi oleh Perwira Staf Angkatan Bersenjata Jepang serta Asintel Panglima TNI, Mayjen TNI Rasyid Qurnuen, mengadakan kunjungan persahabatan ke Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.

Kunjungan Pangab Jepang dan rombongan diterima langsung oleh Danjen Kopassus, Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus didampingi oleh para perwira stafnya, dengan suasana yang sangat hangat dan bersahabat.

Kunjungan persahabatan tersebut dilaksanakan sebagai sarana dalam meningkatkan hubungan yang harmonis antara Angkatan Bersenjata Jepang dengan Kopassus. Dan tentunya tidak  terlupakan adalah sebagai media koordinasi untuk kelancaran pelaksanaan operasional tugas kedua belah di lapangan.

Rangkaian acara kunjungan ini dimulai dengan courtesy call di Ruang kerja Danjen Kopassus, dilanjutkan dengan tukar menukar cinderamata. Disamping itu, dijelaskan pula mengenai kegiatan operasional yang menjadi tugas pokok Kopassus. Acara dilanjutkan dengan pemutaran film Profil Kopassus dan foto bersama di Sasana Kusuma Bangsa Makopassus.

Dalam sambutannya, Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) Jepang, General Ryoichi Oriki mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan dan keramah tamahan dari tuan rumah serta  mengharapkan agar kedua belah pihak dapat lebih meningkatkan lagi hubungan kerja sama dimasa depan" (sumber : http://poskota.co.id)

Sebagai rakyat Indonesia, kita patut berbangga dan terus memberikan support terhadap eksistensi KOPASSUS, dan terus melawan terhadap upaya pelemahan terhadap Korps ini. Jikapun ada pelanggaran seperti kasus Cebongan, cukup disikapi sebagai suatu kehilafan sebagai manusia, dan menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang berlaku. (23/7/13 SB)




No comments:

Post a Comment