Tuesday, 6 February 2018

Dua pesawat pembom Tupolev Tu-95MS Bears mengunjungi Indonesia



MELBOURNE, Australia - Angkatan Udara Rusia untuk pertama kalinya mengirim pembom strategis untuk mengunjungi bandara di kawasan timur Indonesia pada hari Selasa, militer Rusia meningkatkan kehadirannya di Asia Tenggara setelah bertahun-tahun relatif tidak aktif.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dua Tupolev Tu-95MS Bears terbang dari wilayah Amur, di timur laut Rusia, ke Bandara Frans Kaisiepo di Biak, di pantai utara provinsi timur Indonesia, Papua, sebagai bagian dari kunjungan internasional.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa selama penerbangan tersebut, pembom Tu-95MS tersebut mengisi bahan bakar di udara dengan kapal tanker Ilyushin Il-78 di atas Samudra Pasifik, Kementtrian Pertahanan Rusia menambahkan bahwa "penerbangan tersebut dilakukan mematuhi Hukum Udara Internasional."

Pembom tersebut didukung oleh dua pengangkut udara Ilyushin Il-76MD yang telah mendarat di Biak sehari sebelumnya. Angkatan Udara Indonesia, dalam keterangan pers mengenai kunjungan tersebut, mengatakan bahwa pembom tersebut melakukan latihan navigasi jarak jauh antara militer Indonesia dan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dua Tupolev Tu-95MS Bears terbang dari wilayah Amur, di timur laut Rusia, ke Bandara Frans Kaisiepo di Biak, di pantai utara provinsi timur Indonesia, Papua. (Kementerian Pertahanan Rusia) Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dua Tupolev Tu-95MS Bears terbang dari wilayah Amur, di timur laut Rusia, ke Bandara Frans Kaisiepo di Biak, di pantai utara provinsi timur Indonesia, Papua. (Kementerian Pertahanan Rusia)
Kolonel Fajar Adriyanto, komandan pangkalan udara Manuhua yang berdampingan dalam konfersi pers tersebut, juga mengatakan bahwa kedatangan pesawat Rusia tersebut merupakan bagian dari kesepakatan antara kedua militer yang "termasuk memilih Biak sebagai lokasi kunjungan."

Menurut koran Jakarta Post di Indonesia, jumlah total personil militer Rusia yang berkunjung mencapai 110, termasuk awak pesawat pengebom. Mengutip juru bicara bandara tersebut, surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa personil militer Rusia akan berada di Biak sampai 9 Desember 2017.

Kunjungan pesawat tersebut merupakan bagian dari meningkatnya kehadiran militer Rusia di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. Kapal Angkatan Laut Rusia dari Armada Pasifik telah melakukan kunjungan ke Indonesia pada 2016 dan 2017, Rusia juga mengambil bagian dalam forum "International Maritime Review" di Singapura dan Thailand awal tahun ini.




Namun, direktur Program Keamanan Internasional di Lowy Institute Australia, Euan Graham, mengatakan kepada Defense News bahwa keterlibatan militer Rusia di wilayah tersebut mencurigai bahwa ini lebih tentang mempertahankan keberadaan secara selektif dan sebagai sarana untuk membangun hubungan di wilayah ini, kemungkinan besar didorong oleh keinginan untuk penjualan senjata.

Indonesia juga mengoperasikan beberapa jenis peralatan militer Rusia termasuk jet tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 Flanker. Indonesia saat ini sedang menegosiasikan akuisisi varian Su-35 terbaru.

Tu-95MS adalah varian dari pembom turboprop era Perang Dingin yang asli, yang pertama kali terbang pada tahun 1952. Saat ini digunakan oleh Angkatan Udara Rusia sebagai pembawa rudal jelajah dan telah digunakan dalam peran tersebut selama kampanye militer Rusia di Suriah. untuk mendukung pemerintahan Presiden Bashar Assad.

Sumber : www.defencenews.com

No comments:

Post a Comment