Saturday, 20 July 2013

Pencak Silat Pagar Nusa Sumbangsih NU Bagi Pertahanan Negara

Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa disingkat IPS-NU Pagar Nusa. Pagar Nusa sendiri merupakan akronim dari Pagar NU dan Bangsa. Organisasi beladiri ini didirikan oleh kiai-kiai NU tanggal 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo. Gus Ma’sum Jauhari, pendekar pilih tanding, dinobatkan sebagai ketua pertamanya.

Kini Pagar Nusa telah memiliki cabang hampir di seluruh Indonesia. Setiap cabang memiliki kekhasan sendiri-sendiri karena aliran silat mereka yang berbeda-beda dipelihara dan dirayakan. Yang menyatukan mereka adalah sama-sama berakidah Islam ahlus sunah wal-jamaah, setia membela NKRI, dan sama-sama melestarikan budaya pencak silat.

Simak Cuplikan Pencak Silat Pagar Nusa


Sejarah, hubungan silat dan pesantren

Didahului penyebar-penyebar Islam di Nusantara ini, Walisongo, dan bahkan sebelum Walisongo, para penyebar Islam pertama di Indonesia ini, Islam Indonesia bukan merupakan agama pertama, dari keyakianan-keyakinan lokal, Hindu, Budha, Islam masuk di tengah-tengahnya. Tidak sedikit hambatan hambatan yang ditemui. Kalau hambatan-hambatan berupa fisik, maka dihadapi dengan fisik. Untuk melengkapi dakwah, melengkapi mubaligh, dai-dai dalam berdakwah maka mereka melengkapi diri dengan ilmu beladiri. Ilmu beladiri yang dipakai adalah pencak. Hampir semua mubaligh, pendakwah itu mengusai ilmu pencak silat. Nah, mubaligh-mubaligh itu kemudian menetap dalam sebuah koloni, sebuah tempat yang dinamakan pondok pesantren. Ketika keliling-keliling, berdakwah. Ketika di rumah, namnya, kiai, mengasuh para santri. Di samping yang diajarkan itu ilmu agama, sebagai sarana olahraga, kiai-kiai, mengajak santri-santrinya di waktu senggang untuk olah raga pancak. Nah, sekarang, setelah dakwah hambatannya bukan fisik, maka pencak dipertahankan sebagai sarana olahraga dan seni.

No comments:

Post a Comment