Tuesday, 16 July 2013

Kisah Keberanian Prajurit TNI Dibalik Tegaknya Mercusuar Karang Unarang

 Keberanian Prajurit TNI Mengusir Prajurit Malaysia Dari Karang Unarang

Tentu kita masih ingat konflik antara Indonesia – Malaysia di blok ambalat beberapa tahun yang lalu dimana kapal – kapal perang Malaysia sering di ketahui keluar masuk perbatasan Indonesia dengan sesekali melakukan manuver tajam ke beberapa kapal perang TNI yang saat itu sedang menjaga di perbatasan ambalat.

Untuk menunjukkan bahwa wilayah tersebut adalah milik kedaulatan Indonesia maka di buatlah mercusuar tepatnya di perairan karang unarang. Wilayah tersebut di jaga oleh lima prajurit TNI matra laut dari korps Komando Pasukan Katak (Kopaska) bersenjata lengkap dengan sebuah speedboat jenis stinger sebagai alat transportasi. Disaat mercusuar tersebut sedang dalam tahap pembangunan beberapa kali kapal perang milik Malaysia kerap mengganggu para pekerja mercusuar dengan melakukan pengereman mendadak sehingga ombak yang ditimbulkannya mempersulit para pekerja merampungkan kerjaannya.

Tentunya hal ini membuat prajurit TNI yang ditugaskan untuk menjaga mercusuar tersebut sangat terganggu dan marah. Kelima prajurit TNI yang menjaga mercusuar tersebut kemudian mencari cara untuk membalas tindakan kapal perang Malaysia dan mengusirnya dari daerah tersebut.

Setelah selesai mengganggu, kapal perang malaysia kemudian beristirahat di tengah laut tidak jauh dari mercusuar. Beberapa awak kapal diketahui tengah bersantai dan kurang siaga diatas kapal.

Melihat kapal perang malaysia sedang lego jangkar, kelima prajurit Kopaska melihat adanya kesempatan untuk melakukan “surprise attack”. Dipimpin seorang perwira kelima prajurit Kopaska kemudian mengarahkan speedboatnya secara senyap tak terdeteksi mendekati kapal malaysia. Dua diantaranya kemudian naik ke atas kapal dan tiga lainnya tetap siaga diatas speedboatnya tanpa di ketahui oleh prajurit Malaysia.

Setelah berhasil naik kedua personel Kopaska mengarahkan senjatanya ke beberapa personel awak kapal Malaysia dengan kondisi siaga (siap tembak).

“SIAPA PEMIMPIN DISINI!!” teriak salah satu prajurit Kopaska menanyakan pemimpin kapal.

Mendengar adanya teriakan dari luar kapal semua personel kapalpun tersentak kaget karena tiba – tiba sudah ada personel TNI diatas kapalnya sambil mengarahkan senjata.  Tidak lama kemudian seorang perwira kapal malaysia keluar dari dalam dek control sambil mengangkat tangan “saya” jawabnya dengan sedikit gugup.

“Pergi dari sini jauh jauh atau saya tembak dan ledakkan kapal ini!!” gertak si prajurit.

Tanpa berpikir panjang Kapal Malaysia segera menarik sauh, menghidupkan Kapal kemudian menjauh dari Mercusuar. Setelah itu kedua prajurit TNI segera turun kembali ke beberapa rekannya yang sudah menunggu di atas speedboat dan kembali ke mercusuar. Paska kejadian tersebut kapal perang Malaysia tidak pernah kembali mengganggu pembangunan mercusuar di wilayah karang unarang.

Kejadian ini sempat jadi pembicaraan hangat di Kota Tarakan dan sempat diberitakan pada koran lokal. Walaupun insiden ini cukup beresiko tapi masyarakat di perbatasan cukup mengapresiasi keberanian para prajurit TNI.

(sumber : http://4discussiononly.blogspot.com narasumbernya Serka Siswandi yang juga berasal dari kesatuan Kopaska TNI AL)




Apa yang terdeskripsi diatas, memang tidak bisa dikonfrontir kebenarannya secara formal, kepada pejabat terkait, karena menyangkut etika diplomatik. Akan tetapi jika dilihat dari aksi ril provokasi Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) yang bisa disaksikan secara luas melalui pemberitaan di televisi, cerita diatas sangat relevan dan sangat mendekati kenyataan. Bayangkan, bagaimana mercusuar Karang Unarang bisa tegak berdiri seperti saat ini, jika aksi TLDM yang terus menerus menganggu dengan percikan gelombang dari kapalnya didiamkan. Apapun kisah dibalik berdirinya mercusuar Karang Unarang, kita harus patut bangga dengan prajurit TNI yang berhasil mengawal misi ini, ditengah keinginan keras Malaysia untuk merebut Ambalat dari bagian NKRI. (Jayalah TNI jayalah Indonesia)

8 comments:

  1. mantap...... jayalah INDONESIA !!!!

    ReplyDelete
  2. luar biasa.. trimakasih TNI yang selalu menjaga kedaulatan NKRI

    ReplyDelete
  3. kalo NKRI Vs Malaysia, haram bagi saya kalo gk ikut angkat senjata, Siapapun yg ganggu NKRI, wajib Mati, ok brow

    ReplyDelete
  4. patuhilah keputusan Mahkamah Dunia (ICJ), zon Ambalat (kawasan terumbu2 karang ini) adalah hak siapa? jangan mainkan sentimen2 emosi. tapi berpegang pada fakta2 samada 1891 (consensus Inggeris - Belanda), 1979 (keputusan ICJ), 2002 (keputusan ICJ mengenai pulau2 & perairan Malaysia - Indonesia). dengan memahami fakta2 penjajah, penghakiman, sejarah2 lampau, kesarjanaan serta dunia saya yakin keputusannya lebih tepat. Saya khuatir atas sifat kiasu, ego & mengarot2 Indonesia sekali lagi malu.

    ReplyDelete
  5. JALESVEVA JAYAMAHE !!!!!!!!!

    ReplyDelete
  6. Pasukan gabungan TNI memang luar biasa hebat

    ReplyDelete