Thursday 15 August 2013

Profil singkat Jenderal Moeldoko calon panglima TNI bergelar doktor


Moeldoko lahir di Kediri, 8 Juli 1957. Sudah menempati sejumlah posisi strategis di militer. Dia lulus dengan predikat terbaik dari Akademi Militer pada 1981. Setelah lulus dari akademi itu, menduduki jabatan strategis, Wadan Yonif 202/Tajimalela.

Dari sana dia terus melejit. Dipercaya sebagai Komandan Yonif Infanteri 201/Jaya Yudha, lalu menjadi Dandim 0501 BS Jakarta Pusat, dan dipercaya menjadi Sespri Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, dan Pabandya-3Ops PB-/Sospad.

Tangga karir militernya berjalan cepat. Sepanjang tahun 2010 peraih bintang Adhi Makayasa ini menduduki tiga posisi penting. Tiga kali rotasi. Diangkat menjadi Panglima Divisi 1/Kostrad, lalu Panglima Kodam XII/Tanjungpura, dan kemudian menjadi Panglima Kodam III/Siliwangi.

Saat memimpin pasukan Siliwangi, Moeldoko sempat dikaitkan dengan apa yang disebut-sebut sebagai “Operasi Sajadah”, operasi yang disinyalir “pengislaman” pengikut Ahmadyah. Tapi soal ini sudah dibantah keras. “Pangdam Siliwangi sudah lapor kepada Panglima TNI, tidak ada operasi itu,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Iskandar Sitompul, Maret 2011.

Menteri Koordinator Bidang Polkam Djoko Suyanto juga membantah adanya 'Operasi Sajadah' itu. TNI, katanya, termasuk Panglima Kodam tidak pernah melarang seseorang menganut kepercayaan tertentu. "Pemerintah tidak berhak membungkam atau melarang kepercayaan seseorang," kata Djoko Suyanto di Kantor Presiden, 15 Maret 2011.

Dari Siliwangi itu, Moeldoko dipercaya mengemban jabatan wakil gubernur Lemhanas. Berselang dua tahun, Februari 2013, ia ditunjuk sebagai wakil KSAD. Empat bulan kemudian, 22 Mei 2013, ia terpilih menggantikan Pramono Edhie sebagai KSAD yang ke-30.

Selain tekun menimba ilmu kemiliteran, Moeldoko meneruskan pendidikan di perguruan tinggi. Dia meraih gelar Doktor (S-3) jurusan Administrasi Negara dari Universitas Indonesia.

Ditemui dalam pembukaan bazar murah di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Kamis 1 Agustus 2013, Jenderal Moeldoko mengaku siap menjabat Panglima TNI. "Siaplah. Prajurit dengan segala kondisi apapun, siap," katanya tegas. Tapi saat ini, dia menambahkan, fokus utamanya adalah menjalankan tugas sebagai KSAD.

Moeldoko sempat menyampaikan rencananya untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit dengan mengupayakan kenaikan remunerasi yang diterima para prajurit. "Minimal 15 persenlah. Semakin cepat, ya semakin bagus," katanya.

Sumber : antaranews.com

No comments:

Post a Comment