foto penyambutan SBY di Kamboja www.bezpekavip.com |
Phnom Penh Kamboja: Kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara ke Kamboja, ternyata juga menjadi sarana nostalgia dan reuni Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres RI dengan pasukan pengamanan VVIP Kamboja, dan juga pasukan khusus Kamboja yang disebut pasukan 911.
Tak heran memang, karena kedua pasukan khusus tersebut merasa dekat satu sama lain. Karena mereka pernah melalui pelatihan di tempat yang sama. Pasukan 911 Kamboja pernah mengikuti latihan di Markas Kopassus Batu Jajar, pada tahun 1994. Saat itu sebanyak 230 peserta dari Kamboja dilatih untuk menjadi pasukan khusus, meskipun kemudian yang lulus hanya 226 orang.
Angkatan pertama tahun 2003 dilatih di Jakarta dilatih di Bogor selama 25 hari oleh para pelatih dari Paspampres yang diikuti 62 orang peserta. Karena dinilai kurang efisien, maka untuk pelatihan berikutnya pada tahun 2004, pelatih TNI dari Paspampres yang didatangkan ke Kamboja sebanyak 17 orang, untuk melatih selama 4 bulan dengan diikuti 258 orang peserta latihan.Salah satu pelatih pada tahun ini adalah Mayjend TNI Marsekal Agung Widjajadi yang baru saja menyelesaikan tugasnya menjadi Komandan Paspampres.
Menurut keterangan Kolonel Yip Koy selaku wakil komandan pusat pelatihan pengamanan VVIP Kamboja, pada tahun 2004 itu, Kamboja meminta 3 dari 17 orang pelatih dari Indonesia, untuk tinggal di Kamboja dan melatih para calon pelatih dari Pasukan Pengamanan VVIP Kamboja.
Kemudian pada tahun 2005, 5 orang pelatih dari Paspampres dikirim dari Indonesia untuk melatih 348 orang peserta selama 2 bulan, dan kemudian satu bulan berikutnya para peserta dilatih oleh pelatih kamboja, yang telah dilatih pada tahun sebelumnya.
Kolonel Yip Koy menceritakan bagaimana pengalamannya mengikuti latihan menjadi pasukan khusus di Markas Kopassus Batujajar pada tahun 1994.
” Saya senang sekali, saya melihat Indonesia sudah baik, tentara nya punya disiplin bagus dan terbaik, kita ingin ikut bagaimana menjadi begitu, kita berlatih kuat sekali, kita ingin mendapatkan ilmu yang sebenar – benarnya dan kemampuan untuk negara kita, pulang ke negara kita, kita mau ikut aturan – aturan seperti yang dilatih di Indonesia, kita pelan – pelan sampai sekarang ini sudah dibangun tentara kita ini, tetapi belum seperti Indonesia, ” katanya dengan bahasa Indonesia yang fasih.
Maka tak heran apabila sistem ketentaraan di Kamboja mirip dengan sistem di Indonesia,karena memang mereka mengadopsi sistem yang dipakai oleh Indonesia, terutama pasukan khusus dan pengamanan VVIP.
Kemudian atas inisiatif para alumni peserta latihan di markas Kopassus Batujajar tahun 1994, mereka menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara di Hotel Intercontinental Phnom Penh, dengan sambutan ala Kopassus. Dengan menggunakan baret merah mereka menyanyikan sambutan lagu berbahasa Indonesia. Suatu kejutan yang mengharukan bagi Presiden SBY dan Ibu Negara atas sambutan yang sangat hangat tersebut.
” Kita mau ingatkan hal – hal yang kami pelajari dulu untuk salam kepada presiden, “ kata Kolonel Yip Koy yang juga peserta latihan pasukan pengamanan di Indonesia pada tahun 2003.
Kolonel Yip Koy menyampaikan bahwa pasukan khusus dan pengamanan VVIP di Kamboja menganggap bahwa Kamboja dan Indonesia itu saudara yang sangat dekat.Maka mereka senang sekali dengan adanya kunjungan kenegaraan Presiden SBY dan Ibu Negara ke Kamboja ini karena mereka seperti melakukan reuni.
“ Banyak pelatih saya dulu di Kopassus yang kemudian sekarang masuk menjadi Paspampres, jadi saya banyak bertemu dengan kawan lama, “ kata Kolonel Yip Koy yang menyimpan keinginan untuk dapat berkunjung ke Markas Kopassus di Batujajar itu lagi.
Dan latihan bersama ini masih terus dilakukan, dengan proses saling berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain. Sebuah persahabatan yang manis antara kedua bangsa. ( nnf )
(sumber : www.presidenri.go.id)
Tak heran memang, karena kedua pasukan khusus tersebut merasa dekat satu sama lain. Karena mereka pernah melalui pelatihan di tempat yang sama. Pasukan 911 Kamboja pernah mengikuti latihan di Markas Kopassus Batu Jajar, pada tahun 1994. Saat itu sebanyak 230 peserta dari Kamboja dilatih untuk menjadi pasukan khusus, meskipun kemudian yang lulus hanya 226 orang.
Angkatan pertama tahun 2003 dilatih di Jakarta dilatih di Bogor selama 25 hari oleh para pelatih dari Paspampres yang diikuti 62 orang peserta. Karena dinilai kurang efisien, maka untuk pelatihan berikutnya pada tahun 2004, pelatih TNI dari Paspampres yang didatangkan ke Kamboja sebanyak 17 orang, untuk melatih selama 4 bulan dengan diikuti 258 orang peserta latihan.Salah satu pelatih pada tahun ini adalah Mayjend TNI Marsekal Agung Widjajadi yang baru saja menyelesaikan tugasnya menjadi Komandan Paspampres.
Menurut keterangan Kolonel Yip Koy selaku wakil komandan pusat pelatihan pengamanan VVIP Kamboja, pada tahun 2004 itu, Kamboja meminta 3 dari 17 orang pelatih dari Indonesia, untuk tinggal di Kamboja dan melatih para calon pelatih dari Pasukan Pengamanan VVIP Kamboja.
Kemudian pada tahun 2005, 5 orang pelatih dari Paspampres dikirim dari Indonesia untuk melatih 348 orang peserta selama 2 bulan, dan kemudian satu bulan berikutnya para peserta dilatih oleh pelatih kamboja, yang telah dilatih pada tahun sebelumnya.
Kolonel Yip Koy menceritakan bagaimana pengalamannya mengikuti latihan menjadi pasukan khusus di Markas Kopassus Batujajar pada tahun 1994.
” Saya senang sekali, saya melihat Indonesia sudah baik, tentara nya punya disiplin bagus dan terbaik, kita ingin ikut bagaimana menjadi begitu, kita berlatih kuat sekali, kita ingin mendapatkan ilmu yang sebenar – benarnya dan kemampuan untuk negara kita, pulang ke negara kita, kita mau ikut aturan – aturan seperti yang dilatih di Indonesia, kita pelan – pelan sampai sekarang ini sudah dibangun tentara kita ini, tetapi belum seperti Indonesia, ” katanya dengan bahasa Indonesia yang fasih.
Maka tak heran apabila sistem ketentaraan di Kamboja mirip dengan sistem di Indonesia,karena memang mereka mengadopsi sistem yang dipakai oleh Indonesia, terutama pasukan khusus dan pengamanan VVIP.
Kemudian atas inisiatif para alumni peserta latihan di markas Kopassus Batujajar tahun 1994, mereka menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara di Hotel Intercontinental Phnom Penh, dengan sambutan ala Kopassus. Dengan menggunakan baret merah mereka menyanyikan sambutan lagu berbahasa Indonesia. Suatu kejutan yang mengharukan bagi Presiden SBY dan Ibu Negara atas sambutan yang sangat hangat tersebut.
” Kita mau ingatkan hal – hal yang kami pelajari dulu untuk salam kepada presiden, “ kata Kolonel Yip Koy yang juga peserta latihan pasukan pengamanan di Indonesia pada tahun 2003.
Kolonel Yip Koy menyampaikan bahwa pasukan khusus dan pengamanan VVIP di Kamboja menganggap bahwa Kamboja dan Indonesia itu saudara yang sangat dekat.Maka mereka senang sekali dengan adanya kunjungan kenegaraan Presiden SBY dan Ibu Negara ke Kamboja ini karena mereka seperti melakukan reuni.
“ Banyak pelatih saya dulu di Kopassus yang kemudian sekarang masuk menjadi Paspampres, jadi saya banyak bertemu dengan kawan lama, “ kata Kolonel Yip Koy yang menyimpan keinginan untuk dapat berkunjung ke Markas Kopassus di Batujajar itu lagi.
Dan latihan bersama ini masih terus dilakukan, dengan proses saling berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain. Sebuah persahabatan yang manis antara kedua bangsa. ( nnf )
(sumber : www.presidenri.go.id)
No comments:
Post a Comment