Kyoungjong |
Banyak kisah menarik saat perang dunia ke II. Masalah perang tak hanya
soal strategi, banyak cerita soal manusia menghadapi peperangan.
Yang paling unik mungkin cerita seorang pria bernama Yang Kyoungjong. Seorang pria Korea yang bertempur untuk tiga negara dalam Perang Dunia II, Jepang, Rusia dan Jerman. Nasib membawanya bertempur ke Manchuria, Ukraina hingga pesisir Perancis, Inggris dan Amerika Serikat.
Antony Beevor menuliskan kisah itu dalam situs mailonline. Cerita dimulai tahun 1938, saat itu Jepang memaksa warga Korea bergabung dengan tentara kekaisaran Jepang. Yang Kyoungjong yang baru berusia 18 tahun ikut bergabung dan kemudian ditugaskan di Manchuria. Di front itu Jepang menghadapi tentara Rusia.
Tahun 1939, tentara Rusia memenangkan pertempuran di Khalkhin-Gol. Kyoungjong tertangkap tentara Rusia dan dibawa ke camp kerja paksa. Dia ditahan selama tiga tahun. Tahun 1942, Rusia kekurangan tentara menghadapi tentara Jerman yang melakukan ofensif di front Timur.
Rusia memaksa para tawanan perang bergabung dengan tentara merah dan melawan tentara Jerman. Kyoungjong pun dipaksa jadi tentara Rusia. Dia bertempur melawan Jerman di Ukraina.
Dalam pertempuran Kharkov, pasukan Rusia dikalahkan. Kembali Kyoungjong ditawan, kini oleh tentara Jerman. Lagi-lagi dia juga kemudian dipaksa jadi tentara Jerman. Tak ada pilihan, daripada ditembak mati atau dipenjara. Kyoungjong menerima, dia lalu dimasukan dalam "Eastern Batalyon" yang kebanyakan anggotanya tawanan perang front Rusia.
Kyoungjong diperintahkan untuk bertahan di Pantai Utah Normandia. Juni 1944, tentara sekutu melancarkan serangan dahsyat ke sana. Inilah serangan yang terkenal sebagai pertempuran Normandia. Serangan yang mengubah arah perang dunia ke II.
Kyoungjong ditangkap pasukan terjun Amerika dari 101st Airborne Division. Dia disangka orang Jepang yang membela Jerman. Maklum, Jerman dan Jepang memang sama-sama memerangi sekutu. Parahnya lagi Kyoujung tak bisa berbahasa Inggris. Dia tak bisa menerangkan dirinya orang Korea yang terseret nasib hingga membela tiga negara.
Maka dia diangkut bersama para tahanan perang lain. Kyoungjong lalu dimasukan kamp tahanan di Inggris. Setelah perang usai, dia pergi ke Amerika dan menetap di sana. Kyoungjong meninggal tahun 1992 di Illnois.
Kisah Kyoungjong mengilhami sutradara Je-kyu Kang membuat film berjudul "My Way". Film ini mengisahkan jalan hidup dua pemuda, Tatsuo Hasegawa (Jo Odagiri) dan Kim jun-shik (Jang Dong-gun). Tatsuo orang Jepang asli dan komandan Jun-Shik. Tatsuo sinis pada Jun-Shik yang orang Korea, dia menganggap tentara Korea tak seberani orang Jepang asli.
Kedua bertempur dan ditawan oleh Rusia kemudian oleh Jerman. Keduanya dari musuh kemudian bersahabat. Saat bertempur di Normandia, Jun-Shik tewas, dia meminta Tatsuo mengaku sebagai dirinya. Tatsuo orang Jepang, pasti akan dibunuh jika tertangkap pasukan AS yang waktu itu dendam pada Jepang karena Pearl Harbour dibom.
Tatsuo selamat, Jun-Shik tewas di pantai Normandia, Prancis. Pemuda Korea ini tak bisa melihat lagi tanah air yang sangat dirindukannya.
Yang paling unik mungkin cerita seorang pria bernama Yang Kyoungjong. Seorang pria Korea yang bertempur untuk tiga negara dalam Perang Dunia II, Jepang, Rusia dan Jerman. Nasib membawanya bertempur ke Manchuria, Ukraina hingga pesisir Perancis, Inggris dan Amerika Serikat.
Antony Beevor menuliskan kisah itu dalam situs mailonline. Cerita dimulai tahun 1938, saat itu Jepang memaksa warga Korea bergabung dengan tentara kekaisaran Jepang. Yang Kyoungjong yang baru berusia 18 tahun ikut bergabung dan kemudian ditugaskan di Manchuria. Di front itu Jepang menghadapi tentara Rusia.
Tahun 1939, tentara Rusia memenangkan pertempuran di Khalkhin-Gol. Kyoungjong tertangkap tentara Rusia dan dibawa ke camp kerja paksa. Dia ditahan selama tiga tahun. Tahun 1942, Rusia kekurangan tentara menghadapi tentara Jerman yang melakukan ofensif di front Timur.
Rusia memaksa para tawanan perang bergabung dengan tentara merah dan melawan tentara Jerman. Kyoungjong pun dipaksa jadi tentara Rusia. Dia bertempur melawan Jerman di Ukraina.
Dalam pertempuran Kharkov, pasukan Rusia dikalahkan. Kembali Kyoungjong ditawan, kini oleh tentara Jerman. Lagi-lagi dia juga kemudian dipaksa jadi tentara Jerman. Tak ada pilihan, daripada ditembak mati atau dipenjara. Kyoungjong menerima, dia lalu dimasukan dalam "Eastern Batalyon" yang kebanyakan anggotanya tawanan perang front Rusia.
Kyoungjong diperintahkan untuk bertahan di Pantai Utah Normandia. Juni 1944, tentara sekutu melancarkan serangan dahsyat ke sana. Inilah serangan yang terkenal sebagai pertempuran Normandia. Serangan yang mengubah arah perang dunia ke II.
Kyoungjong ditangkap pasukan terjun Amerika dari 101st Airborne Division. Dia disangka orang Jepang yang membela Jerman. Maklum, Jerman dan Jepang memang sama-sama memerangi sekutu. Parahnya lagi Kyoujung tak bisa berbahasa Inggris. Dia tak bisa menerangkan dirinya orang Korea yang terseret nasib hingga membela tiga negara.
Maka dia diangkut bersama para tahanan perang lain. Kyoungjong lalu dimasukan kamp tahanan di Inggris. Setelah perang usai, dia pergi ke Amerika dan menetap di sana. Kyoungjong meninggal tahun 1992 di Illnois.
Kisah Kyoungjong mengilhami sutradara Je-kyu Kang membuat film berjudul "My Way". Film ini mengisahkan jalan hidup dua pemuda, Tatsuo Hasegawa (Jo Odagiri) dan Kim jun-shik (Jang Dong-gun). Tatsuo orang Jepang asli dan komandan Jun-Shik. Tatsuo sinis pada Jun-Shik yang orang Korea, dia menganggap tentara Korea tak seberani orang Jepang asli.
Kedua bertempur dan ditawan oleh Rusia kemudian oleh Jerman. Keduanya dari musuh kemudian bersahabat. Saat bertempur di Normandia, Jun-Shik tewas, dia meminta Tatsuo mengaku sebagai dirinya. Tatsuo orang Jepang, pasti akan dibunuh jika tertangkap pasukan AS yang waktu itu dendam pada Jepang karena Pearl Harbour dibom.
Tatsuo selamat, Jun-Shik tewas di pantai Normandia, Prancis. Pemuda Korea ini tak bisa melihat lagi tanah air yang sangat dirindukannya.
(sumber : merdeka.com)
No comments:
Post a Comment