Wednesday 31 July 2013

Sekilas Keunggulan 5 Pasukan Elit TNI

Peleton Intai Tempur Kostrad


Peleton Intai Tempur (Tontaipur) adalah satuan elite Kostrad. Jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 100 orang yang dibagi dalam dua peleton. Dilatih keras untuk misi-misi sulit.

Tim ini punya ciri khas menggunakan senapan AK (Avtomat Kalashnikov), untuk perwiranya dibekali senapan Baby AK yang lebih pendek dan biasa digunakan pasukan elite Rusia Spetnaz.

Personel Tontaipur jago menyusup lewat darat, laut maupun udara. Mereka bisa bertahan dalam air berjam-jam hanya berbekal buluh bambu.

Sat-81 Kopassus TNI AD


Pasukan elit di tubuh Komando Pasukan Khusus TNI AD yang diakui sebagai pasukan terbaik ketiga di dunia, setelah Special Air Services (SAS) Inggris dan Sayeret Matkal. Anggotanya dipilih dari anggota satuan baret merah yang terbaik. Pasukan elite di dalam elite.

Pasukan ini dibentuk 30 Juni 1982. Awalnya bernama Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha dengan komandan pertama Mayor (Inf) Luhut Binsar Panjaitan dengan wakil Kapten (Inf) Prabowo Subianto.

Pembentukannya tak lepas dari kasus pembajakan pesawat DC-9 Garuda di Woyla, Thailand tanggal 31 Maret 1981. Namanya sempat berubah menjadi Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor). Lalu sempat juga menjadi Grup 5 antiteror, saat Prabowo menjadi Danjen Kopassus.

Tahun 1996, nama Kopassus kembali mencuat setelah berhasil membebaskan sandera Organisasi Papua Merdeka (OPM). Beberapa peneliti asing diselamatkan setelah disandera berbulan-bulan di belantara Papua.

 Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL


Satuan elite TNI Angkatan Laut ini memiliki spesifikasi untuk mengatasi sabotase di laut. Mereka jagoan membebaskan sandera dalam kapal, mengatasi pembajakan kapal laut, sampai menyusup ke perairan musuh untuk merebut obyek tertentu.

Denjaka dibentuk 13 November 1984. Sebenarnya TNI AL juga mempunyai satuan elite lain, Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalyon Intai Amfibi atau disingkat YonTaifib, dan dari dua pasukan elit inilah Denjaka direkrut

Soal persenjataan, personelnya dibekali peralatan terbaik. Antara lain submachine gun MP5, Daewoo K7, senapan serbu G36, HK416, serta pistol Beretta dan SIG Sauer 9 mm.

Walau berspesifikasi laut, Personel Denjaka juga mampu bertempur di darat dan melakukan infiltrasi lewat udara.

Detasemen Bravo 90 TNI AU


Dibanding dua kakaknya di Sat-81 TNI AD dan Denjaka TNI AL, Bravo bisa disebut anak bungsu. Den Bravo 90 dibentuk tahun 1990 di Markas Korps Pasukan Khas TNI AU, Margahayu Bandung. Karena lahir di tubuh TNI AU, pasukan ini memiliki spesialisasi antiteror udara.

Tak cuma itu, Bravo-90 juga melengkapi personelnya dengan beragam kualifikasi khusus tempur lanjut. Mulai dari combat free fall, scuba diving, pendaki serbu, teknik terjun HALO (High Altitude Low Opening) atau HAHO (High Altitude High Opening), para lanjut tempur, pertempuran jarak dekat dan antiteror.

Pasukan Bravo diseleksi dari anggota Korps Pasukan Khas TNI AU yang telah menyelesaikan pendidikan terjun dan komando. Hanya mereka yang lulusan terbaik bisa bergabung.

Batalyon Raiders TNI AD


Adalah Kepala Staf TNI AD Jenderal Ryamizard Ryacudu yang punya ide membentuk pasukan elite di seluruh Komando Daerah Militer (Kodam). Maka Ryamizard meningkatkan kualifikasi 10 pasukan infanteri reguler menjadi Raiders. Sebagian personel Raiders dilatih kemampuan antiteror di Pusdik Passsus milik Kopassus.

Pasukan ini memiliki kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat, lawan gerilya dengan mobilitas tinggi dan melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut dan perang berlarut-larut. Kemampuannya tiga kali pasukan infanteri biasa.

Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari helikopter.

Pasukan elite ini diresmikan Jenderal Ryamizard tanggal 22 Desember 2003. Mungkin karena Raiders, Indonesia bisa mendapat predikat negara yang memiliki pasukan elite terbanyak.

(sumber : www.merdeka.com)


No comments:

Post a Comment